Hai, kamu. Apa kabar? Sedang apa? Sudah makan? Sudah sholat? Sedih ya, aku hanya bisa menuliskan semuanya lewat sini. Padahal rasanya baru kemarin kita memulai komunikasi lewat sebuah pesan singkat.
Pesan singkat. Itulah awal mula kedekatan kita terjadi. Sampai pada akhirnya kita merasa nyaman satu sama lain.
Dan.......aku menyukaimu. Aku tahu betul kamu pasti menyadari akan hal itu. Tidak mungkin kamu tidak tahu akan perasaanku. Aku juga tahu, kamu juga menyukaiku. Tapi mengapa kamu lama sekali mengatakan hal itu?
Cukup lama aku menunggu dan bersabar. Membiarkanmu mengatakan semuanya lebih dulu. Tapi sampai kapan aku harus menunggu dan selalu mengalah dengan sifat egoismu yang sangat tinggi.
Pada akhirnya, penantianku terjawab juga. Saat kamu dan aku berubah menjadi 'kita'.
Awalnya, kamu dan aku baik-baik saja. Kamu bahkan berhasil membuatku lebih peka dengan handphoneku. Hanya untuk berharap bahwa terdapat sebuah pesan singkat yang kau titipkan.
Namun tanpa pernah kusangka. Ternyata kebahagiaan itu hanya sesaat. Hanya dapat bertahan selama 'sepuluh hari'. Sekarang semuanya telah berubah. Kamu, bukan lagi menjadi kamu yang kukenal dulu. Aku tidak tahu mengapa kamu bisa berubah secepat ini.
Hari ini. aku sedang berusaha mencoba berdiri tanpamu. Tapi kamu tahu move on itu tidak mudah, kan? Lantas bila sekarang aku merindukanmu, apa aku salah? Aku rindu kamu, darl.
Aku rindu saat-saat kita berbincang-bincang lewat sebuah pesan singkat. Aku rindu saat-saat kamu membalas sapaan pagiku pada siang hari karena kamu baru melihat handphone atau karena kamu sedang ada kuliah. Aku rindu saat-saat kamu memarahiku untuk tidak tidur terlalu malam. Aku rindu...
Dariku,
seseorang yang masih menyayangimu
No comments:
Post a Comment
Thanks for the lovely comments. I really appreciate all your comments and i will try to reply as soon as possible on your blog, dear :)